Posts

Showing posts from January, 2011

Ahimsa in Indonesia

India and Indonesia are countries that achieved their independence in an almost exact time. India celebrates its independence on 15th of August 1947, while Indonesia is on the August 17th 1945, two years earlier than India. India has struggled for their independence from Britain while Indonesia from Dutch. These two countries share certain values and traditions applied in their social life, for colonial’s occupation has made their mentality to grow in difficult conditions. If we see some Javanese and Indian values, their philosophy are very much alike for their similarities and strong roots of Hinduism. However there are certain things that have vanished in Indonesia caused by the enculturation processes and Islamic values that have erased some basic fundamental Hinduism values. Ahimsa is one of India’s values that have been erased during Islamic proselytizing. Literally ahimsa translated as a term that means not to do any harm. Ahimsa is avoidance of violence. This principal is an imp

Promoting Gotong Royong & Musyawarah

Indonesia is a vast archipelago that unites a lot of ethnic groups that has their own values and traditions. From Dutch occupation for almost 350 years, then Indonesia learn to unite by suffered together under colonial's rule. From the difficulties Indonesian people had been facing for 3 centuries, then they have learned to cope all the problems collectively together due their lack of education and intellectualism. The circumstances required them to think and do things with a lot of not-so-intellect brains in order to solve their problems. The condition then made Indonesian people --from all ethnic groups-- becoming more collectivist. They depend on each other on almost every aspect in their life. The needs of others in Indonesia are very high. From here then born things such as gotong-royong and musyawarah. Gotong-royong is an Indonesian way to work together in almost every aspect of their social life. Up until now, in Indonesian country-sides still we could see, for example, when

Cuplikan Pergolakan Ekonomi Orde Lama

Indonesia sebagai bangsa yang baru mencicipi kemerdekaan mengalami pergolakan pertamanya pada era Orde Lama. Orde Lama adalah era yang mengalami banyak ketidak-stabilan, karena pada masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia masih harus mencari tahu bentuk sistem ekonomi dan pemerintahan yang paling tepat bagi bangsa yang multikultural, dimana terdapat banyak sekali suku, budaya dan bahasa, dimana mereka pada akhirnya harus bersatu untuk menghadapi berbagai tekanan dunia pada saat itu, entah dari PBB ataupun agresi militer Belanda I dan II oleh Kerajaan Belanda yang masih ingin mencokolkan dirinya di Indonesia. Bukan hanya sistem pemerintahan yang mengalami banyak perubahan, bahkan TNI telah berkali-kali berganti struktur dari BKR (Badan Keamanan Rakyat), yang kemudian menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), kemudian TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan akhirnya pada era orde baru kemudian sempat ajeg menjadi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Maka tidak heran jika sistem ekon

Fenomena Eksistensi dan Alienasi Manusia Melalui Jejaring Sosial

Generasi yang lahir di era tahun 80 dan 90 mungkin adalah generasi yang benar-benar lahir di era peledakan teknologi dan benar-benar mengalami fenomena tersebut. Dengan lahirnya internet melalui world wide web (www), kemudian generasi ini lahir ditelan pesatnya kemajuan teknoloogi yang semakin menyatukan seluruh dunia lewat layar kaca yang sekarang ini bahkan dapat diakses dari genggam tangan manusia seluruh dunia. Sejak manusia pertama kali dapat berpikir dan menggunakan akal sehatnya dan mengekspresikan pemikiran dan keinginannnya lewat hal-hal yang berada di luarnya, manusia kemudian berinovasi untuk menggunakan banyak hal-hal yang nyata maupun abstrak, benda maupun pemikiran, untuk menjadi atribut yang melengkapi diri manusia dan secara personal menjadikannya utuh. Manusia bereksistensi, dan ia hanya dapat bereksistensi melalui hal-hal yang berada di luarnya. Sejak lahir manusia bereksistensi dalam tiap saat kehidupannya, dari awal hidupnya ia bereksistensi lewat suara tangisnya,

Menyambut 2011 di Rimba Jakarta

Image
Photo: Kartika Dian Fransiska 's Personal Archive Pergantian tahun adalah sebuah penanda perubahan waktu, yang kemudian mengalir menjadi penanda akan berakhirnya sebuah masa dan lahirnya masa yang baru. Masa kemudian sebagai rahim peradaban akan melahirkan sebuah karya kolektif yang kemudian secara tidak langsung berdampak bagi setiap individu yang ada di dalamnya. Karya adalah sebuah makna zaman yang terpancar lewat tangan dan pemikiran manusia yang hidup dalam suatu pusara waktu, dimana jiwa dan harapan koletif masyarakat kemudian tercermin, terefleksikan secara gamblang –walaupun tidak sungguh-sungguh eksplisit. Namun paling tidak semangat dan spirit kolektif masyarakat dapat direnungkan dan lebih jauh dipetik hikmah dan pelajarannya. Macet sudah pasti bukan sebuah hal yang asing bagi masyarakat Jakarta. Macet bukan barang baru dan bukan sebuah momok baru bagi mereka yang setiap hari harus bepergian dan menempuh waktu mereka di jalan raya –kalau boleh secara lebih gamblang d