Manusia -2007

-

Sebuah esai tentang eksistensi manusia dan kebenaran sejati.
An essay about human existance and unmitigated truth.






Manusia

Aku, Manusia, sebuah jiwa yang ada dari raga, rasa dan logika.
Tubuhku duduk di sini, pikiranku meresap logika, sementara hati tertuju pada sebuah citra.
Sebuah kerinduan manusia untuk bersatu dengan alam, dengan dirinya.
Dengan alasan itu manusia berdoa. Mecari saat dimana jiwanya menjadi satu.
Dikala raga, rasa dan logika membaur menjadi satu jiwa.
Aku membaur di dalam ruang gelap, menghisap asap harapan. Ingin mencoba mencicipi sedikit keabadian.
Untuk menjadikanku sempurna. Menyatukan raga, rasa dan logika. Mengarahkan hati, menyatukan segala dengan tubuh dan pikiran. Denganmu aku berdoa.
Di tengah keheningan, aku sadar tentang betapa hidupnya aku, betapa utuhnya aku, sebagai manusia.
Tetapi manusia lain meliatku berbeda.
Mengapa kamu menilaiku?
Menghakimiku di saat kau menjadi sempurna?
Mengatasnamakan norma dan menjadikan kebenaranmu sejati?
Mengapa doa sebuah nista?
Menjadikan kebenaranku sampah?
Bukankah kebenaran sejati menyisakan ruang-ruang kosong bagi kebenaran -kebenaran lain?

Text & Photo: Mahatma Putra

English Translation: soon

Foto dan tulisan telah dipamerkan pada pameran:
Photos & essay already exhibited in:

"UNBREAKABLE"
PAMERAN UMUM:
5 APRIL - 6 MEI 2007
PUKUL 09.00 - 20.00 WIB



GALERI FOTO JURNALISTIK ANTARA
JL. ANTARA NO. 59, PASAR BARU
JAKARTA 10710, TELP/FAX: [021-3458771]
www.gfja.org

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Heart of Gold

-
Image
This is one of my finest day here in Sri Lanka. Meeting some new friends. This is the first time in my life to make  friends with monks. They are all around my age, around 25, some are younger. Spending time with them everyday gives me insight of being a monk. Amazing yet very simple life. Everything make sense when we lead this kind of life. Being not attached to various things in life somehow is a liberation for me. Why we have to cling to something that is subject to decay and death, if we could understand that ourself is subject to decay and death? Something else must be there. Money and material things are subject to decay and death, wife and children are subject to decay and death, fame and glory are subject to decay and death, even religion & philosophy are subject to decay & death. These are not kind of understanding that everything is vain & empty. Just the opposite, where there is an understanding that everything is impermanence then something great are born
Read more

Kandy-Colombo-Kandy

-
Image
Sri Lanka has always impressed me. First, I came to this country to learn the basic philosophy of Buddhism, for Sri Lanka is a country that has a root of Theravada Buddhism, often known as "The Ancient Sound", the oldest surviving Buddhist school in the world today. My arrival here coincided with the end of the Vesak Lantern Festival in Colombo, that held up to one week after Vesak. For me this is a special opportunity to see the national lantern festival that is very popular in Sri Lanka. My encounter with a monk in SIBA (Sri Lanka International Buddhist Academy) --a place where I took a short course of Buddhist Studies-- in Kandy, Sri Lanka's central province, brought some fresh air for my adventure here. Hemaloka, I called him Bhante Hemaloka - Bhante is a call for a monk. Bhante Hemaloka majored in Buddhist Leadership for his undergraduate concentration in SIBA. Lucky for me, Bhante Hemaloka's monastery is in Colombo, where the national
Read more

Seminggu Pertama di Sri Lanka!

-
Image
Saya benar-benar tidak tahu apa yang saya harapkan ketika pertama kali memutuskan untuk pergi ke Sri Lanka. Tentu saja saya tahu bahwa Sri Lanka adalah negara yang mengadopsi ajaran Buddha Theravada, aliran Buddhisme yang diklaim sebagai aliran tertua di dunia. Foto pertama di Sri Lanka. Bendera dan stupa Buddha bisa ditemui di hampir setiap sudut Kolombo. Itulah akhirnya yang membuat saya memutuskan untuk mengambil kursus singkat Buddhist Studies di Sri Lanka International Buddhist Academy. Walau Tibet terdengar lebih eksotik untuk dijelajahi, Sri Lanka punya akar sejarah yang jauh lebih kuat akan ajaran Buddha mula-mula dibanding negara-negara lain di Asia Selatan. Theravada dibawa masuk dari India ke Sri Lanka pada abad ke 3 Masehi. Awalnya Theravada adalah salah satu cabang dari Hinayana Buddhism, yang sekarang bahkan di India sendiri kini telah punah. Perjalanan saya menuju SIBA (Sri Lanka International Buddhist Academy) dimulai dari Airport Kolombo ke
Read more